GUNG HO

Posted on Selasa, 11 Januari 2011 by muceiimutia


Salah satu perusahaan mobil Jepang bernama Assan Motor Company mendapat tawaran untuk membuka kembali pabrik motor di Amerika Serikat, tepatnya di Hadleyville, Pensylvania yang telah lama tutup. Hunt Stevenus yang di tunjuk sebagai perwakilan dari kaum buruh berangkat ke Jepang melakukan presentasi kepada para pimpinan Assan motor. Dia berharap mereka mau untuk “menghidupkan” kembali pabrik tersebut, karena banyak penduduk kota yang tinggal di sekitar pabrik yang menggantungkan hidupnya dari pabrik motor tersebut, sekaligus menyelamatkan warga kota tersebut dari keterpurukan ekonomi.
Semula Stevenson menganggap usaha yang dilakukannya ini tidak berhasil, akan tetapi ternyata setelah selang beberapa hari setelah dia kembali ke Amerika dia mendapatkan kabar bahwa pihak Assan Motor Company bersedia membuka kembali pabrik itu. Hal ini tentunya disambut gembira oleh seluruh warga Hadleyville.

Setelah itu kemudian dari pihak Assan Motor menunjuk Hunt Stevenson sebagai mediator atau penghubung antara kepentingan para pekerja dengan pimpinan dan staf pabrik untuk melakukan pendekatan kepada warga Hadleyville agar mau bekerja kembali di pabrik motor tersebut. Akhirnya setelah dilakukan rapat dengan para buruh Hunt berhasil membujuk para buruh untuk bekerja dengan uoah 8,5 dollar per jam melalui ceritanya tentang pertandingan basket ball-nya.
Akan tetapi setelah selang beberapa waktu bekerja ternyata didapati bahwa kinarja para buruh tidak memuaskan, hal ini menyebabkan produksi mereka turun 3.5%. pada saat makan malam di Koziriho menyatakan bahwa Stevenson dipecat dari pekerjaannya yang tentu saja keputusan itu tidak dapat diterima oleh Stevenson. Kemudian Stevenson mengatakan bahwa dia berjanji akan dapat memperbaiki kinerja para buruh, sebab ia adalah satu-satunya orang yang memiliki kedekatan secara emosional dengan para buruh.
Suatu ketika sat Kozihiro bersama rekan-rekannya sedang berendam di sebuah sungai tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kemunculan Stevenson. Kemudian seorang rekan dari Kozihiro yang bernama Saito menyindir tentang kinerja buruh Amerika yang dinilai lamban. Dengan pernyataan tersebut Stevensin merasa tertantang dan menanyakan berapa mobil yang bisa diproduksi oleh orang Jepang selama sebulan. Saito mengatakan bahwa setiap bulannya mereka dapat memproduksi motor sebanyak 15.000 motor. Tanpa berpikir panjang Stevenson menyanggupi tantangan tersebut dengan kesepakatan bahwa pihak Assan motor akan menaikkan gaji buruh dari 8,5 dollar hingga menjadi 11,5 dollar per jam.
Pada keesokan harinya Stevenson mengadakan rapat dengan para buruh untuk memnicarakan hal tersebut. Akan tetapi para buruh menganggap produksi mibil sebanyah 15.000 setiap bulan nitu adalah sesuatu yang tidak mungkin. Para buruh setuju jika 13.000 mobil dan kenaikan gaji, dan kemudian hal itu disetujui oleh Stevenson.
Sebenarnya hal tersebut merupaka trik dari Stevenson agar para buruh tetap semangat dalam bekerja. Akan teapi lambat laun buruh tahu bahwa apa yang dikatakan oleh Stevenson itu tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh pihak Assan Motor. Para buruh yang kecewa mengancam akan mengadakan rapat serikat untuk menuntut kenaikan upah.
Pada akhirnya setelah hari terakhir pembuatan mobil Mr. Sakamoto menghitung seluruh mobil yang telah dubuatdan menemui kenyataan bahwa mobil tersebut banyak mengalami cacat dan tidak layak jual. Di samping itu juga masih ada kekurangan sebanyak 6 mobil dati yang ditargetkan semula..setelah melakukan berbagai pendekatan dengan Mr. Sakamoto akhirnya Stevenson berhasil meyankinkan Mr. Sakamoto, lagi-lagi dengan cedrita basket ball-nya. Hal inilah yang membuat bos dari Assan Motor itu menyetujui dan menganggap tidak ada cacat pada mobil-mobil tersebut. Artinya Mr. Sakamoto merasa puas dan menghargai kerja keras para karyawan serta menyetujui kenaikan gaji para buruh.

0 Responses to "GUNG HO":